Thursday, June 11, 2009

ntah la..

As-salam.
ntah la...
aku nie belum salafi lg......
takut rasanya nk mengaku salafi...
tp selagi oksigen masih disedut, jantungku masih berdenyut,nyawaku belum ditarik akan ku gigit sunnahmu Ya Rasulullah semampuku.
Ya Allah, Kau tuhanku, Ampunilah diriku yg selalu berbuat dosa.

Tuesday, June 9, 2009

Firqah sesat dan menyesatkan.

17. Hizbut tahrir [789]
Hizbut Tahrir adalah sebagai partai yang berorientasi politik, dan seluruh kegiatan dan aktifitasnya terpusat pada kegiatan dan aktifitas politik.
Pendiri Hizbut Tahrir adalah Syaikh Taqiyuddin Bin Ibrahim an-Nabhani rahimahullah. Lahir pada tahun 1909M. Ia terpengaruh dengan kakeknya dari pihak ibu bernama Syaikh Yusuf Ismail an-Nabhani yang terkenal dengan kesufiannya dan kebenciannya terhadap Salafush Shalih.
Pada tahun 1952 M ia mengajukan permohonan resmi ke Departemen Dalam Negeri Yordania agar memberi izin resmi bagi partainya yang bernama Hizbut Tahrir al-Islami, akan tetapi permohonannya itu ditolak. Setelah itu partai ini melakukan kegiatan partai secara diam-diam.
Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani meninggal dunia pada tahun 1977 M di Lebanon. Kemudian kepemimpinan partai ini dilanjutkan oleh ‘Abdul Qadim Zalim.[790]
Di antara pendapat kelompok ini ialah:
1. Menurut mereka khabar Ahaad (khabar yang tidak mencapai derajat mutawatir) bisa dipakai sebagai hujjah dalam masalah hukum dan tidak bisa dipakai dalam masalah ‘Aqidah. Dengan keyakinan seperti ini berarti mereka telah mengingkari banyak keyakinan, di antaranya :[791]
a) Nubuwwah (kenabian) Adam ‘alaihis salam dan Nabi-nabi lainya yang tidak disebut dalam Al-Qur-an.
b) Keutamaan Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam atas seluruh Nabi dan Rasul.
c) Syafa’at Uzhma’ beliau di padang Mahsyar.
d) Syafa’at beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bagi pelaku dosa besar dari umatnya.
e) Keimanan terhadap pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir.
f) Keimanan adzab kubur.
g) Iman kepada Mizan yang memiliki dua daun timbangan.
h) Iman kepada qadha’ dan qadar dan bahawasanya Allah menulis bagi setiap manusia kecelakaannya atau kebahagiannya, rizki, dan ajalnya.
i) Iman kepada seluruh tanda-tanda kiamat, seperti keluarnya Imam Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi ‘Isa, dan selainnya.
j) Iman kepada peristiwa mi’rajnya beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam le langit, dan lain-lain.
2. Mereka berpendapat bahawa masalah akhlak bukan sebagai penopang masyarakat, tetapi penopang peribadi. Masyarakat tidak cocok dengan akhlak, tetapi cocok dengan pemikiran Islam dan menegakkan peraturan dan undang-undang. [792]
3.Lebih mendahulukan akal daripada nash-nash syariat. [793]
4. Meremehkan kewajiban-kewajiban seperti shalat berjama’ah,memelihara jenggot, berpakaian ala muslim, dan sebagainya dengan alasan belum tegaknya Daulah Islamiyyah. [794]
5. Dakwah mereka lebih berfokus pada penegakan daulah Islamiyyah dan tidak memperhatikan dakwah tauhid. [795]
6. Mereka membolehkan penetapan hukum syar’i atas dasar persangkaan dan mengharamkannya dalam bab ‘aqidah??!!
7. Untuk memperoleh kemenangan, mereka meminta bantuan kepada orang kafir atau musyrik atau non Muslim.
8. Mereka mengatakan bahawa masalah qadha’ dan qadar bukanlah masalah yang dibawa oleh Islam untuk diimani. Bukan pula termasuk masalah yang disebutkan oleh ayat-ayat Al-Qur-an dan hadits-hadits untuk diyakini. Masalah ini tidak termasuk masalah ‘aqidah yang diperintahkan supaya diyakini. [796]
9.Berlebihannya mereka dalam masalah khilafah menyebabkan mereka menganggap bahawa dosa selain dosa hilangnya khilafah adalah kecil. [797]
10. Menurut mereka negara-negara Islam yang ada sekarang ini adalah negari kafir, meskipun mayoritas penduduknya Muslim, bahkan Makkah dan Madinah adalah negeri kafir menurut mereka??!! [798]
11. Menurut mereka mentauhidkan Allah bukanlah tujuan. Menurut mereka yang menjadi tujuan adalah mendirikan khilafah. [799]
12. Membolehkan berperang di bawah panji kafir dan kaki tangan kafir. [800]
[789] Lihat al-Jama’aah al-Islamiyyah fii Dhau-il Kitaabi was Sunnah bi Fahmi Salafi Ummah karya Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali dan Hizbut Tahrir Munaaqasyah ‘Ilmiyyah li Ahammi Mabaadi-il Hizb wa Raddun Mufashshal Haula Khabaril Waahid, karya Abdurrahman Bin Muhammad Sa’id Dimasyqiyah.
[790] Lihat al-Jama’aat al-Islamiyyah (hal 369)
[791] Lihat Wujuubul Akhdzi bi Hadiitsil Ahaad (hal. 49-53) karya Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.
[792] Lihat al-Jama’aat al-Islamiyyah (hal 370-377)
[793] Lihat al-Jama’aat al-Islamiyyah (hal 458)
[794] Lihat al-Jama’aat al-Islamiyyah (hal 376-377)
[795] Lihat Hizbut Tahrir (hal 82)
[796] Lihat Hizbut Tahrir (hal 34-35)
[797] Lihat Hizbut Tahrir (hal 36)
[798] Lihat Hizbut Tahrir (hal 46-47)
[799] Lihat Hizbut Tahrir (hal 82)
[800] Lihat al-Jama’aat al-Islamiyyah (hal 434)
(disalin dari buku Mulia dengan Manhaj Salaf (2008) karya Ustaz Yazid Bin Abdul Qodir Jawwas, terbitan Pustaka At-taqwa, Bogor:Indonesia. Halaman 535-538)
Ana salin balik secara jujur dan ana mintak baca balik rujukan yang diberikan oleh ust Yazid BAGI MEREKA YANG MAHU TABAYYUN.